Polemik antara pemimpin
tua dengan pemimpin muda tidak hanya dialami di dunia perusahaan, tetapi juga oleh
gereja. Perbedaan pandangan kerap menjadi konflik dan akhirnya meninggalkan luka bagi kedua belah pihak.
Di hadapan para peserta IMAGO
Creative Conference 2017, gembala senior dari Jakarta Praise Community Church (JPCC)
tersebut menyatakan bahwa pemimpin-pemimpin gereja yang lebih tua kerap meremehkan pemimpin-pemimpin yang lebih muda.
Menganggap telah memiliki
banyak pengalaman, para pemimpin senior justru sering tidak terlalu memerhatikan
apa yang pemimpin muda hendak lakukan di dalam pelayanan mereka. Padahal dunia
pelayanan para pemimpin muda gereja ini adalah dunia pelayanan yang berbeda dengan para pemimpin senior mereka.
“Oleh karena itu Tuhan
memperlengkapi, mempersiapkan mereka dengan kekuatan, dengan potensi, supaya
mereka dapat menjawab tantangan di generasi mereka,” ujar Jeffrey Rachmat di Nafiri Convention Hall, Kamis (24/9).
“Jadi para pemimpin yang
lebih tua harus sadar berbeda belum tentu salah. Berbeda belum tentu salah, jadi kita gak perlu freak out dengan cara-cara mereka,” sambung suami Angela tersebut.
Dukungan yang diberikan
oleh para pemimpin gereja yang lebih tua di dalam segala kondisi sesungguhnya
justru akan mencetak para pemimpin muda menjadi seorang layaknya tokoh Alkitab Daud yang memenangi setiap pertempuran yang dihadapinya.
“Kalau ini terjadi, kombinasi sebelum mereka di-compare satu sama yang lain, ke manapun mereka pergi, mereka bertempur, mereka selalu berhasil,” pungkas Jeffrey Rachmat.
Sumber : Jawaban.Com